Beranda > Uncategorized > [belajar] kelistrikan (HID lamp) – part 2

[belajar] kelistrikan (HID lamp) – part 2


Artikel lanjutan ini mo ngebahas perbandingan antara lampu Halogen dengan lampu HID.

lampu Halogen menggunakan Filamen yg ‘terbakar dingin’ di dalam tabung lampu,
sedangkan HID / xenon menggunakan Gas sebagai pengganti filamen..

kita juga akan bahas cara kerja lampu Xenon di sini.. yuk disimak lagi..



Seperti yg gw tulis sebelumnya..

Lampu halogen itu menggunakan sebuah (atau 2 buah) filamen di dalam tabung lampu.. ketika lampu dinyalakan, arus melewati filamen (kawat pijar), filamen sendiri memiliki tahanan listrik yg besar, jadi arus yg melewati filamen akan menghasilkan panas, yang tentu saja juga menghasikan Cahaya..

Gas dalam tabung lampu halogen akan memperlambat proses penguapan dari filamen yang ‘membara’ (waw.. HOT.. :mrgreen:) karena terbakar.. namun panas yg dihasilkan juga akan membuat filamen berumur pendek (cepet putus)..

(detail Wiki tentang mekanisme terjadinya cahaya lampu Halogen disini)

🙂 Lampu Halogen
inget, gak boleh pegang kaca tabung lampu
pake jari langsung yah.. bisa almarhum itu lampu halogen..

 

nah sekarang lampu Xenon,
Xenon atau lampu HID (High intensity Discharge) menggunakan GAS sebagai ganti kawat pijar / filamen, gas tersebut yg akan ‘berpijar’ dan yg jelas tidak akan pernah putuh layaknya ‘kawat’ 🙂
Dua buah elektroda / katup logam penghantar diletakkan berdekatan dalam ruang tertutup kabung kaca bersama gas di dalamnya.

Dengan bantuan sebuah Ballast (yg berfungsi sebagai pusat kontrol yg menyalakan lampu dan mengatur aliran dayanya) maka lampu xenon baru dapat dipakai..

Ketika ballast aktif, maka ia akan menyedot daya kecil dan kemudian menciptakan perbedaan tegangan cukup tinggi di elektroda dalam tabung lampu xenon.. Tegangan inilah yg akan menyebabkan tabrakan partikel yg akhirnya akan membuat atom melepas “proton cahaya” yg akan memendar tanpa pelepasan energi panas (dalam lampu halogen, atom akan melepas proton akibat energi panas dari filamen).

Karena cahaya tercipta dari pelepasan energy dalam gas, maka lampu HID hanya akan menyalakan sekitar 5% dari total output saat pertama kali proses ia menyala, dan membutuhkan sekitar 30 detik untuk pemanasan hingga lampu menyala hingga daya penuh. Jika lampu dimatikan, maka harus menunggu lampu dingin hingga suhu tertentu sebelum lampu bisa dinyalakan kembali..

(detail Wiki tentang mekanisme terjadinya cahaya lampu HID disini)

🙂 HID lamp..

  
Nah kesimpulannya,

Dengan penggunaan daya yg lebih kecil, lampu HID ternyata sanggup memancarkan cahaya yg lebih terang (hampir 3X lebih terang) dari lampu halogen yg memakai daya 50% lebih tinggi dari lampu HID..

HID juga memproduksi panas yang lebih sedikit karena seluruh energinya diubah menjadi cahaya, sedangkan filamen lampu halogen memproduksi panas dalam proses kerjanya..

  
Tambahan:
Karena alasan butuh waktu untuk menyalakan, mematikan, dan menyalakan kembali lampu HID, maka lampu HID tidak dapat digunakan untuk menjadi lampu tembak.. jadi posisinya harus selalu mengarah ke depan dan menyala terus..

namun ada teknologi yg bisa mengatasi itu..

1. Lampu HID dengan lampu tambahan untuk lampu tembak

🙂 Lampu jauh = halogen, Lampu dekat = HID

2. Lampu HID dengan motorized position

🙂 Motor menggerakkan posisi lampu naik-turun

    
Di bawah ini adalah data perbandingan antara lampu halogen dengan lampu HID:

🙂 data perbandingan Halogen vs HID

   

🙂 data perbandingan jarak cahaya Halogen vs HID

   

🙂 data perbandingan jarak cahaya Halogen vs HID
kali ini versi penggunaannya di mobil

   

🙂 Temperature cahaya dan warna hasilnya..
Terangnya cahaya bukan karena semata karena suhunya lebih tinggi..

   

Source: (pic)
– mbah Google
http://www.merriam-webster.com
http://www.hid-xenon.ca
http://www.kaixen.co.kr
http://www.burtmanindustries.com
http://www.baristanetnj.com

source: (text)
http://www.essortment.com/hobbies/highintensityd_siyc.htm
– wikipedia.org

  1. 16/07/2010 pukul 3:59 pm

    Mau nambahin info bro, utk penggunaan harian lebih pas yg ukuran 5000 – 7000 Kelvin. Lebih dari 7000 Kelvin akan membuat pengendara kesulitan melihat jalan ketika hujan turun. Sayangnya di Indonesia banyak yg menggunakan HID Xenon >7000 Kelvin karena cahaya putih yg dipancarkan terkesan mewah. Tentu saja hal ini sangat membahayakan.

    NoFUN:
    Thank you tambahannya.. klo dalam artikel di sini, ada teks begini:

    The more the Kelvin the more bluish the light will be and the end results will be more fatigue resulting to some nasty disasters at night.
    That’s the reason why company manufacturers stick to 4100K and 6000K.”

  2. Rizqi Perdana
    17/07/2010 pukul 3:37 pm

    Aku baca di link Bikeadvice.in kok ada kata-kata begini : “Although it is illegal in India to use HIDs without projectors” . Kira-kira kenapa ya gak boleh kalau gak pake projector ?

    NoFUN:
    Mungkin seperti ini mas, Projector dibutuhkan di HID karena Lampu HID punya intensitas cahaya yg lebih dibandingkan lampu biasa.. jadi jika arah pancaran cahayanya gak diatur, maka bisa menyilaukan pengendara dari arah berlawanan, maka dibutuhkan projector untuk memfokuskan cahaya ke arah yg benar (radius sinar ke kiri-kanannya dibuat tidak terlalu lebar, melainkan fokus ke depan dan jauh di depannya lagi..)

    cmiiw..

  3. toto
    14/02/2011 pukul 3:59 pm

    Bro, nubie numpang tanya nich, hid kalo dipasang dimotor plus minusnya apa?

    mksh sebelumnya

    NoFUN:
    Tenang aja.. sama-2 nubie koq.. 🙂
    klo menurut gw:
    *PLUS :
    – pencahayaan lebih terang dari lampu halogen, jadi lebih jelas jalan
    . yg kita tuju.. ini inti utama pemasangan lampu HID.. 🙂

    *MINUS :
    – karena cara kerjanya seperti neon yg berbentuk sistem konversi
    . tegangan, maka butuh sedikit “usaha” lebih dari motor kita untuk
    . memberi kebutuhan tegangan & arus untuk menghidupi si HID..
    . dengan kata lain, jika motor kita lampunya langsung dari koil
    . (lampu AC) maka koil dipaksa ngasi power ke HID yg kadang
    . bikin jebol koil lampu kita..

    . makanya ada biasanya paket “anti aki soak”.. yg biasanya
    . ditawarkan penjual lampu HID, yg cara kerjanya merubah sistem AC
    . ke DC + mengambil sedikit power dari AKI..
    . jadi lampu HID tetep terpenuhi permintaan powernya..
    . lain halnya jika motor kita bagian lampunya bersistem DC, lampu HID
    . bisa langsung dipasang.. soal AKI soak sedikit jarang kasusnya..
    – di tipe tertentu, lampunya panas (tapi tetep lebih dingin dari pada
    . lampu halogen).. kadang melelehkan mangkok reflektor lampu..
    . (lebih cocok jika HID ditambahkan projector untuk mengarahkan
    . cahaya lampu HID sekaligus menjadi mangkok reflektor baru..)
    – Lampu HID gak bisa jadi lampu “pass” (lampu dim)
    . karena butuh waktu beberapa detik untuk menyalakan..

    CMIIW 🙂

  4. 30/07/2012 pukul 10:00 am

    ZTerimakasih infonya. bisa sebagai referensi

  5. fafa
    11/09/2012 pukul 8:26 am

    apa ada yg jual lampunya saja bos,,,,maksudnya g pake balast,,,karna balasnya sdah pnya

  6. anas
    24/11/2012 pukul 6:41 pm

    lampu HID syah
    knp susah nyala yah.tpi lampu senja nyala.

  7. 31/01/2013 pukul 9:11 am

    tanya donk, ane pasang HID 8000k tp hasilnya gak fokus alias menyebar,,,,gmn solusinya

  8. 02/02/2013 pukul 9:36 am

    @inal:
    HID itu bagian sumber cahaya, klo mau fokus ya projectornya (kaca lensa) diganti..

  9. tama024
    07/04/2013 pukul 7:43 pm

    saya sudah pake projie mh1 nich

    yg saya pikirin nich jika lampunya putus (istilah di bohlam filamen) apa yang harus saya lakukan?

  10. 18/09/2013 pukul 8:02 pm

    boss,, kalo ballast rusak isa di perbaiki gak boss..??? soalnya saya sering kali menghadapi ballast yg rusak,, padahal baru di pake beberapa bulan.. kan sayang boss… mohon pencerahannya ya boss… tengyu…..!!

  11. wasep
    24/08/2016 pukul 4:31 pm

    boss klo ballast lampu hid

    bisa pake lampu halogen gak?

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar